SEJARAH KABUPATEN LANDAK

Kabupaten Landak adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Kalimantan Barat, yang terbentuk dari hasil pemekaran Kabupaten Pontianak tahun 1999. Ibu kota kabupaten ini terletak di Ngabang. Memiliki luas wilayah 9.909,10 km² dan berpenduduk sebesar 282.026 jiwa. Landak terbagi menjadi 10 kecamatan dengan 174 desa, dan 6 desa diantaranya termasuk desa tertinggal.
Kabupaten Landak adalah salah satu kabupaten yang boleh dikatakan maju dari segi pembangunan, pendidikan, dan perekonomian serta keamanan, landak berasal dari Bahasa Belanda yang terbagi menjadi dua suku kata Lan dan Dak, LAN artinya Pulau, dan DAK artinya Dayak, oleh sebab itu mayoritas penduduk aslinya adalah Suku Dayak, mengapa dikatakan demikan bukti kongkritnya adalah masih adanya peningalan rumah Panjang/Betang di Kab. Landak sampai saat ini, tepatnya terletak di Desa Saham, Kecamatan Sengah Temila.
Berdasarkan catatan sejarah bahwa kata "Dayak" ditulis oleh para penulis Belanda jaman itu dalam bentuk "Dyak" atau "Dyaker". Sementara kata "Land" berarti "tanah". "Land-Dyak" sebenarnya bermakna "Tanah Dayak" yang kemudian diubah menjadi "Landak". Kabupaten Landak ini sama sekali tidak berhubungan dengan binatang bernama landak.

Kabupaten Landak adalah salah satu kabupaten yang boleh dikatakan maju dari segi pembangunan, pendidikan, dan perekonomian serta keamanan, landak berasal dari Bahasa Belanda yang terbagi menjadi dua suku kata Lan dan Dak, LAN artinya Pulau, dan DAK artinya Dayak, oleh sebab itu mayoritas penduduk aslinya adalah Suku Dayak, mengapa dikatakan demikan bukti kongkritnya adalah masih adanya peningalan rumah Panjang/Betang di Kab. Landak sampai saat ini, tepatnya terletak di Desa Saham, Kecamatan Sengah Temila. Peranan kehutanan sebagai penggerak roda perekonomian kabupaten ini. 30 persen Kabupaten Landak wilayahnya berupa hutan. Dari jumlah itu seperlima kegiatan usaha ekonominya dihasilkan dari kehutanan. Sektor pertanian merupakan ujung tombak kegiatan ekonomi Landak. Setiap tahun tidak kurang dari separuh total kegiatan ekonomi dihasilkan oleh pertanian. Untuk menjaga kestabilan kegiatan usaha pertanian, dinas terkait mulai menerapkan strategi khusus. Pemusatan pengembangan komoditas menjadi pilihan pemkab. Di antaranya Senakin Komplek di Kecamatan Sengah Temila sebagai sentra pembenihan padi, ikan, dan ternak. Sompak Komplek di Kecamatan Mempawah Hulu, Sebangki Komplek di Kecamatan Sebangki, dan Dara Itam Komplek di Kecamatan Ngabang dijadikan pusat pengembangan tanaman padi. Perkebunan memang masih menjadi usaha andalan dengan karet dan kelapa sawit sebagai komoditas unggulan. Karet dan CPO merupakan komotias utama yang diperdagangkan ke Kota Pontianak. Sekitar 300.000 hektar lahan perkebunan disiapkan untuk menyambut datangnya para investor ke Landak. Sektor perdagangan memiliki peran cukup menonjol dalam peningkatan perekonomian Kabupaten Landak, yaitu dari 16,5 persen menjadi 19 persen. Perkembangan di sektor perdagangan ini tidak lepas dari hasil pertanian dan produk olahannya yang menjadi andalan Landak. Kareat dan crude palm oil yang merupakan komoditas utama yang diperdagangkan ke Kota Pontianak.

No comments:

Post a Comment

Maf bila postingnya belum lengkap

Proposal Sponsorship Kejuaraan Daerah Gestrek 2016

Jalan Nyaris Putus, Warga Khawatir Terjadi Kecelakaan

  Jalan di kilometer 6 Desa Engkanyar, Kecamatan Kuala Behe yang nyaris putus karena gorong-gorong longso...